Seperti juga tentang hal lain yang kita sukai, kadang-kadang gairah untuk memotret pun bisa menurun. Semangat untuk mengabadikan hal-hal di sekitar kita mulai surut dan akhirnya kamera hanya disimpan sampai berjamur. Fotografer profesional pun pernah mengalami masa-masa “hambar” seperti ini – meskipun setiap hari terus memotret dan menghabiskan waktu bersama kamera.
Mungkin kamu sedang mengalami fase datar ini sambil juga bertanya “kenapa?” Ayo kita coba lihat beberapa hal yang mungkin jadi penyebab turunnya semangat memotretmu sekaligus mencari jalan keluarnya.
Terlalu Sibuk
Untuk penghobi fotografi yang sehari-harinya punya kegiatan rutin selain memotret – mungkin bekerja dari pagi sampai sore atau sekolah dan kuliah – ketika waktu bekerja dan memotret mulai tidak seimbang karena banyaknya hal yang harus dikerjakan, kamera pun mulai terpinggirkan. Saat ada waktu untuk memotret, pikiran sudah lelah dan mungkin kamu memilih untuk melakukan hal lain yang lebih menyegarkan.
Tapi, tahukah kamu, fotografi bisa jadi ‘liburan’ kecil yang menyenangkan. Tidak perlu banyak berpikir, tidak perlu berusaha membuat setiap jepretan jadi maha karya, tidak perlu fokus super tajam atau mengikuti semua peraturan yang ada. Bingkailah hal-hal yang menurutmu bisa menghilangkan stress setelah pekerjaan rutin. Bunga di taman, koleksi buku, matahari pagi, langit biru. Hal-hal kecil di sekitarmu yang bisa membuat mood-mu membaik. Jangan ragu untuk mengedit fotomu sesuai keinginan. Juga, jangan merasa harus selalu menggunakan dSLR besarmu. Kamera ponsel pun jadi. Melihat foto-foto sederhana yang indah menurutmu pasti bisa mengembalikan semangat untuk kembali memotret lebih banyak lagi.
Bosan
Fotografer profesional yang berdedikasi pada satu genre sebagai mata pencahariannya, apakah itu pernikahan, portrait, fotojurnalisme, foto produk dan semacamnya, mungkin mencapai titik rendah dalam fotografi karena terlalu banyak memotret apa yang menjadi kewajibannya tapi tidak punya waktu untuk memotret apa yang IA sukai. Maka mereka biasanya akan meluangkan waktu untuk memotret apa yang sesungguhnya menjadi gairah mereka dalam fotografi. Apakah itu landscape, street photography, atau foto-foto kreatif yang out-of-the box.
Semua orang perlu melakukannya, baik itu profesional atau penghobi, untuk memotret sesuatu yang diluar kebiasaan. Sesuatu yang benar-benar baru. Karena -apapun itu- ketika sudah berubah menjadi rutinitas maka akan kehilangan gairahnya. Jadi potretlah sesuatu yang belum pernah kamu coba. Sesuatu yang menantang keahlianmu. Mungkin kamu perlu coba selama beberapa waktu hanya menggunakan depth of field yang dangkal, atau hanya menggunakan shutter speed cepat. Doronglah dirimu sendiri ke batas yang belum pernah kamu sentuh sebelumnya untuk memanaskan kembali mesin fotografimu.
Terlalu Banyak Peralatan
Peralatan fotografi yang lengkap tentu menjadi impian semua fotografer. Tapi ketika sudah punya semuanya, kadang-kadang kreativitas justru menurun. Bayangkan saat-saat pertama ketika kamu cuma punya kamera saku, atau body kameramu cuma punya pasangan kit lens, saat itu kamu berusaha untuk memanfaatkan apa yang kamu punya hingga ke titik maksimal dan kreativitasmu terus berjalan dengan harapan ketika akhirnya bisa “naik kelas” ke peralatan level berikutnya kamu sudah punya cukup ilmu.
Kenapa tidak kembali ke dasar? Simpan dulu semua peralatan canggihmu, dan pilih satu body kamera dan satu lensa untuk menemanimu selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Dengan begitu mungkin kamu akan kembali menikmati fotografi dengan cara yang sederhana tapi membuatmu merasa penuh.
Coba Gunakan Film
Kamera digital jelas memberi kita kemudahan yang luar biasa dalam memotret. Trial and error bukan lagi masalah karena kamu bisa memotret, menghapus, dan memotret lagi semudah menjentikkan jari. Tapi kemudahan ini mungkin akhirnya membuatmu tidak lagi menghargai setiap jepretan yang kamu lakukan. Tidak ada lagi yang membuatmu berdebar menunggu apa yang bisa dihasilkan oleh kemampuan fotografimu.
Keluarlah dari dunia digital. Coba gunakan kamera analog. Satu paket kamera analog plus satu rol film tidak sampai seharga Rp.100 ribu, kalau kamu belum punya peralatan memotret dengan film. Terjangkau, dan hasilnya akan sangat memuaskanmu dan – siapa tahu – kamu mungkin akan ketagihan dan ingin terus dan terus memotret lagi.
Semoga tips diatas bermanfaat untuk kamu, dan bisa langsung kamu coba akhir pekan ini.
Happy snapshooting :)
Happy snapshooting :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar